Pengaruh Cahaya Terhadap Tinggi Kedelai







Kata Pengantar



Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas perkenaan-Nya kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG KEDELAI”
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok biologi. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Rselaku guru pembimbing kami, media elektronik atau media massa lainnya yang telah menyediakan bahan yang kami gunakan dalam menyusun laporan praktikum kami, dan kepada orang-orang yang telah memberi bantuan dan dorongan walaupun kami tidak menyebutkan mereka satu persatu.
Akhir kata, demikianlah kata pengantar yang kami buat. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kesalahan dalam penulisan. Dan semoga laporan yang kami buat dapat bermanfaat untuk kita semua.

















DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN……….……………………………………………………………………………………………………….. 3
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………………………………………………………………………..  4-7
BAB III METEDEOLOGI………………………………………………………………………………………………………………..  8
BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………………………………………………………………………… 9-10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………………….. 11



















BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tumbuh dan berkembang adalah salah satu dari ciri-ciri dari tanaman. Adapun pengertian dari pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran volume, panjang, massa yang dapat dinyatakan secara kuantitatif yang dapat diukur dalam suatu bilangan. Sedangkan perkembangan adalah proses menuju tingkat kedewasaan atau tingkat yang lebih sempurna yang tidak dalam dinyatakan secara kuantitatif atau tidak dapat diukur dalam suatu bilangan.
Pertumbuhan dan perkembang dipengaruhi oleh faktor insternal dan faktor eksternal. Dalam hal tersebut, salah satu faktor yang memengaruhi dalam ruang lingkup faktor eksternal adalah cahaya.
Ada tidaknya cahaya sangat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Misalnya tanaman yang diletakkan di tempat yang memiliki banyak cahaya maka hasilnya akan berbeda dengan yang diletakkan di tempat yang tidak memiliki cahaya (gelap).
Rumusan Masalah
Dari latar belakang laporan praktikum diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah “Apakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai?”

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan laporan praktikum ini untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang kedelai

Hipotesis dan Prediksi
· Hipotesis
Pertumbuhan pada biji kacang kedelai yang diletakkan di tempat yang gelap mengalami kelajuan pertumbuhan tanaman yang sangat pesat, berbanding terbalik dengan pertumbuhan biji kacang kedelai yang diletakkan di tempat yang memliki intensitas cahaya yang cukup. Hal ini karena adanya pengaruh hormon akusin pada pertumbuhan tanaman.
· Prediksi
Ada tidaknya paparan cahaya yang mengenai tanaman akan berpengaruh pada laju pertumbuhan tanaman.
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (volume, massa, tinggi, dan sebagainya) yang bersifat irrevesibel atau tidak dapat kembali kebentuk semula dan bersifat kuantitatif, artinya dapat diukur dan dapat dinyatakan dalam suatu bilangan.
Perkembangan adalah proses menuju tingkat kedewasaan pada masing-masing individu. Yang bersifat kualalitatif, artinya tidak dapat diukur dan dinyatakan dalam suatu bilangan.
Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Aktivitas pertumbuhan pada tanaman dapat dihitung dan dinyatakan dalam bentuk kuantitatif. Yang didapat diukur dengan menggunakan alat ukur yang disebut busur tumbuh atau auksometer.
Proses perkecambahan
Pertumbuhan biji dimulai saat proses fisika, kimia, dan biologi terjadi. Pada proses fisika terjadi saat biji menyerap air (inhibisi) atau penyerapan air sampai biji menjadi lunak akibat potensial air yang sangat rendah pada biji kering.
Pada saat air masuk kedalam biji, enzim-enzim yang ada dalam biji mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi kimia. Enzim-enzim yang tadi telah bereaksi, mengaktifkan metabolisme pada biji dengan mensintesis cadangan sebagai persediaan cadangan makanan yang digunakan untuk aktivitas pada perkecambahan.
Terdapat dua tipe perkecambahan tumbuhan, antara lain:
Perkecambahan epigeal
Hipotokil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk.
Perkecambahan hipogeal
Epikotel memanjang sehingga plumula menembus kulit biji kacang, muncul diatas tanah, dan kotiledon tinggal didalam tanah
Pertumbuhan primer
Pada pertumbuhan primer ini, terdapat tiga macam fase yang membentuk akar, batang, dan daun. Tiga jaringan meristem ini adalah sebagai berikut.
Protoderm
Lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis pada tumbuhan.
Meristem dasar
Yang akan berkembang membentuk jaringan dasar, mengisi lapisan korteks pada akar diantara style dan epidermis.
Prokambium
Lapisan dalam yang akan membentuk dan berkembang menjadi silinder pusat. Yaitu xilem dam floem.
Pada pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan tiga daerah, yaitu:
1. Daerah pembelahan sel, terdapat pada ujung akar. Pada daerah ini sel-sel aktif membelah diri (bersifat meristematik)
2. Daerah pemanjangan sel, terdapat di belakang daerah pembelahan. Pada daerah ini memiliki kemampuan untuk memperbesar dan memperpanjang.
3. Daerah diferensiasi, daerah yang sel-selnya mengalami diferensiasi yang membuat sel-sel memiliki struktur dan fungsi tertentu.
4. Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan terjadi karena adanya meristem sekunder yaitu bertambah besarnya organ tubuh tumbuhan. Dimana meristem sekunder terdiri atas Kambium vaskuler (terletak diantara xilem dan floem, menyebabkan pembelahan sel kedalam membentuk xilem dan kearah luar membentuk floem) Kambium gabus (jaringan pelindung yang menggantikan fungsi jaringan epidermis pada tumbuhan yang rusak)
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan tumbuhan
Terdapat dua faktor yang memengaruhi pertumbuhan pada tanaman. Yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor ini sangat memengaruhi laju pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
1. Faktor internal (faktor dari dalam)
2. Gen
Gen berperan dalam pengendali metabolisme zat dalam sel. Gen mengatur dengan sedemikian rupa mengenai pola pertumbuhan, dengan menurunkan sifat-sifatnya dan sintesis-sintesis yang telah dikendalikan. Sehingga, genetis dalam tanaman satu dengan yang lain memiliki pola pertumbuhan yang berbeda akibat susunan gen.

Hormon
Senyawa organik yang dalam jumlah yang sedikit mendukung, menghambat, mengubah fisiologis pada tumbuhan. Macam-macam hormon yang bekerja dalam proses pertumbuhan tumbuhan, adalah sebagai berikut.
· Auksin
Yang ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil (koleoptil), ujung akar, dan jaringan-jaringan lainnya yang bersifat meristematis.
· Giberelin
Terdapat pada bagian batang dan bunga
· Sitokinin
Sitokinin dibentuk pada sistem perakaran
2. Faktor eksternal (faktor luar)
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman dari luar, yang meliputi.
Nutrisi (makanan/unsur hara)
Nutrisi yang diperlukan tumbuhan selain H2O dan O2 tumbuhan juga memerlukan beberapa senyawa-senyawa kimia sebagai salah satu sumber energi dan materi untuk mensintesis berbagai macam komponen sel yang dibutuhkan selama pertumbuhan. Senyawa tersebut terbagi atas dua komponen, yaitu komponen makro seperti N, K, Ca, P, S, dan Mg. Dan komponen mikro seperti Fe, B, Mn, Zn, Cu, Mo, dan Cl.
Air
Air berperan penting dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapannya. Juga penting dalam proses perkecambahan, dimana air digunakan untuk mengaktifkan enzim-enzim yang ada dalam biji.
Suhu
Merupakan faktor yang penting dalam proses pertumbuhan karena berhubungan dengan kemampuan melakukan fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Suhu juga memengaruhi kerja enzim. Suhu maksimum yang berkisar sekitar 30C-38C dan suhu minimum yang berkisar sekitar ±10C akan menghambat laju pertumbuhan tanaman. Sebaliknya jika suhu suatu lingkungan berada pada suhu 15C – 30C menjadi takaran suhu yang baik untuk laju pertumbuhan tanaman.
Kelembapan
Kelembapan memiliki hubungan dengan laju transpirasi melalui daun karena transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara. Tanah yang lembap sangat cocok untuk tumbuhan, terlebih dalam proses perkecambahan. Pada kedaaan lembap, banyaknya air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan membuat pertumbuhan tanaman semakin cepat.
Ketersedian oksigen
Dalam pemecahan senyawa molekul dibutuhkan oksigen untuk melakukan hal tersebut agar menghasilkan energi yang diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan
Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan dalam proses fotosintesis. Apabila makanan yang dihasilkan sedikit atau tidak ada jaringan akan mati karena kekurangan cahaya. Cahaya yang secara langsung berpengaruh terhadap laju pertumbuhan setiap tanaman. Dalam fotosintesis cahaya juga memengaruhi langsung ketersediaan makanan. Maka dari itu tanaman yang tidak terkena paparan sinar matahari tidak menghasilkan klorofil.
Panjang periode cahaya harian disebut fotoperiode, sedangkan reaksi tumbuhan terhadap fotoperiode disebut fotoperiodenisme. Berdasarkan persyaratan panjang hari untuk pembungaan, maka akan dibagi sebagai berikut.
· Tumbuhan berhari pendek (short day plant)
· Tumbuhan hari panjang (long day plant)
· Tumbuhan berhari netral (day-nuetral plant)









BAB III
METEODOLOGI PENELITIAN
1. Variabel
Variabel bebas       : intensitas cahaya
Variabel terikat     : pertumbuhan biji kacang kedelai
Variabel kontrol    : jumlah air, tebal kapas, jumlah biji kacang kedelai, dan tempat tumbuh
Alat dan Bahan
· Gelas plastic/botol aqua/3 buah
· Kapas
· Air 20cc
· Label
· Spidol
· Biji kacang kedelai
Cara Kerja
· Siapkan biji kacang kedelai, kapas dan botol aqua gelas,
· Lalu taruh kapas pada botol aqua gelas tersebut.
· Tetesi sedikit air, dan taruhkan tiga biji kedelai kedalamnya
· Lakukan hal tersebut ke tiga botol lain nya










BAB IV
HASIL PENELITIAN

LABEL A
Hari Ke-
Biji Kacang Hijau ke-
1
2
3
4
5
6
1
0,1
0,4
2
0,1
0,5
0,7
3
0,2
0,6
0,8

Label A adalah percobaan untuk biji tanaman kedelai yang ditaruh pada tempat yang terang, dengan hasil kurang dari 1cm dan mati atau layu setelah nya
LABEL B
Biji
Ke-
Biji Kacang Hijau Hari ke-
1
2
3
4
5
6
1
0,5
1,6
2,1
2,5
3,6
2
0,1
0,9
1,6
2,1
3,4
3
0,2
0,6
1,6
2,5
3,3

Label B adalah percobaan untuk biji tanaman kedelai yang ditaruh pada tempat yang remang-remang, dengan hasil kedelai dapat bertahan hingga enam hari dengan pertumbuhan makasimal 3,6




LABEL C
Biji
Ke-
Biji Kacang Hijau Hari ke-
1
2
3
4
5
6
1
0,4
1,3
2,5
3,5
4,7
5,6
2
0,3
1,2
2,4
3,1
4,5
5,1
3
0,6
1,4
2,7
3,8
4,8
5,8

Label C adalah percobaan untuk biji tanaman kedelai yang ditaruh pada tempat yang gelap, dengan hasil kedelai dapat bertahan hingga enam hari dengan pertumbuhan makasimal 5,8
















Daftar Pustaka


Previous
Next Post »