Survive di dunia manga




Survive di dunia manga

manga/komik dalam bahasa jepang, membuat manga merupakan keseharian seorang mangaka. Seorang mangaka menghabiskan waktunya sehari-hari hanya untuk menggambar, bahkan untuk seorang mangaka yang pro seperti eichiiro oda<mangaka one piece> ia hanya tidur rata-rata tiga jam perhari. Hal ini dilakukannya karena seorang mangaka memiliki deadline 1 minggu perchapter sedangkan rata-rata satu chapter 20 halaman. Setiap halamannya memiliki rata-rata 3-8 gambar tergantung format dari masing-masing mangaka. Sungguh bukan pekerjaan yang mudah tentunya. Seorang mangaka asal Indonesia yang tidak diketahui namanya, pernah membuat animanga/sebua website yang berisikan karya manganya. Ia pernah berkata untuk menggambar setiap halaman nya dia menghabiskan waktu kurang lebih tiga hari. Hal ini tentunya berbeda dengan eichiiro oda karena dia telah memiliki asisten yang membantunya dan dia mendapatkan uang yang tak sedikit dari jerih payahnya itu, sedang seorang mangaka yang dari Indonesia dia tidak memiliki asisten menggunakan alat sedanya dan dia tidak mendapatkan uang sepeserpun.

Mungkin factor itulah yang membuat para bibit mangaka di Indonesia kehilangan minatnya untuk mengembangkan bakatnya, padahal dari 290 juta warga Indonesia tentunya memiliki bakat menggambar pasti sangatlah banyak, hanya saja apresiasi pemerintah terhadap bakat seperti itu sangatlah kurang, lalu apa sajakah yang harus dipertahankan oleh seorang mangaka berikut penjelasannya.

Perminggu 1 chapter.
Ya, bagi seorang mangaka professional target perminggunya adalah 1 chapter, perchapter biasanya terdiri dari 20 halaman <tergantung kesiapan mangakanya> tentunya bukan hal yang mudah untuk menggambar 20 halaman perminggu dengan kualitas gambar yang bagus. Hal yang lebih greget lagi adalah sistem penerbitan halaman berdasarkan ranking penjualan. Tentunya bila manganya sedikit peminatnya terpaksa produksi manga tersebut dihentikan tidak peduli manga tersebut sudah selesai ceritanya apa belum. Jadi sang mangaka harus memikirkan epic story perminggunya agar karya nya tidak di drop oleh pihak penerbit

Lama Tamatnya.

Alasan bagi seorang mangaka enggan menamatkan serialnya adalah susahnya untuk membuat serial batu yang diterima oleh pihak penerbit. Karena banyaknya saingan, untuk tembus serialnya ke sebuah penerbit sangatlah susah hal ini dikarenakan serial legend yang masih berkuasa membuat si penerbit enggan menerbitkan serial baru, tetapi bukan berati serial baru tidak mungkin tayang pada sebuah majalah manga. Pihak penerbit sendiri misalnya shonen jump memberlakukan event-event khusus pada mangaka-mangaka yang belum terbit serialnya, hal ini dilakukan untuk menggembangkan seorang mangaka-mangaka bibit baru.

Tidak menarik drop.


Hal yang lumayan kejam tentunya, karena biasanya penerbit akan mengdrop serial dengan peminatnya yang sedikit. Hal ini dilakukan agar menjaga keuntungan dari si penerbit dan agar munculnya bibit baru dari seorang mangaka. Bila ada mangaka baru yang memiliki serial yang lebih menarik ketimbang mangaka lawas yang sedikit peminatnya kan lebih baik yang mangaka baru aja yang diterbitkan supaya menginspirasi bibit baru bermunculan. Tetapi nih ya, biasanya bagi mangaka baru yang kesusahan dalam penerbitan, mangaka itu biasanya menggunakan jalan lain seperti membuat website untuk mempublish karyanya seperti One seorang mangaka asal jepang yang tak lain author dari serial manga one punchman. One mengawali karirnya dalam dunia manga dengan membuat animanga.

Sekian dari saya semoga bermanfaat bye-

Nb : Animanga – website berisikan manga original (karyanya sendiri)
        Mangaka-author manga
Previous
Next Post »